Press
Release
Sarasehan
Peringatan
Hari Kartini
“Perempuan
Membaca Amdal”
Semarang,
21 April 2016
Salam
kendeng lestari..!!!
Berbagai
daerah di Pati sebelah selatan (Pegunungan Kendeng)—daerah yang menjadi lumbung
pangan Jawa Tengah bahkan Nasional—satu per satu menjadi bidikan berbagai
perusahaan tambang Perjuangan masyarakat untuk menolak alih fungsi pegunugan
karst Kendeng sudah berlangsung sejak 2004.
Sampai
saat ini terdapat 203,217
jiwa yang tinggal di tiga Kecamatan di Pati Selatan yang menggantungkan
hidupnya ke pegunugan Kendeng. Terdapat 112 mata air di wilayah Grobogan
dan Sukolilo Pati dengan debit
relatif stabil, menjadi sumber air bagi ribuan keluarga dan lebih dari 8000
keluarga dan lebih dari 4000 hektar sawah di Sukolilo.
Warga
menggantungkan hidupnya dari lahan subur di pegunungan Kendeng, serta limpahan pakan untuk ternak. Pendapatan
ekonomi untuk satu tahun di lahan seluas 300 hektar, dari padi tegalan mencapai
lebih dari Rp3,4 miliar dan Rp2,8 miliar dari Jagung. Sedangkan singkong menghasilkan
Rp1,8 miliar dan cabai Rp10,8 miliar untuk setiap panennya di lahan seluas 150
hektar. Sektor peternakan untuk sapi menghasilkan lebih dari Rp3,8 miliar
pendapatan. Belum termasuk ternak lain seperti ayam, kambing, bebek, lele dan
kerbau. Hanya warga desa Timbrangan di
Pegunungan Kendeng Utara total ada Rp. 21,7 miliar pendapat per tahun.
Solidaritas
Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (SM-PPK) lahir sebagai wujug tanggung
jawab solidaritas pada warga Kendeng. Gerakan ini bergerak dalam advokasi
non-litigasi yang terdiri dari gabungan berbagai LSM, Yayasan, Sanggar Seni,
Perguruan Tinggi, Akademisi, Mahasiswa hingga masyarakat umum dari berbagai
wilayah.
Sebagai
gerakan solidaritas maka SM-PPK menyuarakan perjuangan penolakan pengalihan
fungsi karst Kendeng yang berpotensi merusak lingkungan dan mengganggu
ekosistem serta sumber kehidupan warga yang telah bertempat tinggal disana.
Berbagai acara diselenggarakan untuk menggalang dukungan dan merangkul
masyarakat lebih luas untuk bergabung dalam gerakan solidaritas ini. Acara
“Perempuan Membaca Amdal” diinisiasi untuk menjadi pengeras suara perempuan
pembela Pegunungan Kendeng untuk meneriakan suara hati nuraninya. SM-PPK
mencoba mengangkat perspektif perempuan Pembela Pegunungan Kendeng dalam konteks
mereka sebagai masyarakat yang terkena dampak pendirian pabrik semen.
Perspektif
perempuan dengan pendekatan kebudayaan ini adalah bentuk komitmen SM-PPK dalam
proses advokasi non-litigasinya terhadap masalah di pegunungan Kendeng. SM-PPK bergerak
menuju tuntutan akhir (final goal) kepada pemerintah—Presiden Jokowi dan Gubernur
Ganjar—untuk mengeluarkan kebijakan membatalkan alih fungsi pegunungan karst
Kendeng.
Selama
ini akses perempuan terhadap berbagai program pembangunan selalu diabaikan.
Suara mereka diabaikan. Padahal perempuan adalah bagian dari masyarakat yang
mendapat dampak dari alih fungsi karst Kendeng. Selama ini perempuan telah
berperan menjadi perawat dan pemelihara lingkungan, air, pohon dan binatang
yang telah memberikan hidup bagi masyarakat.
SM-PPK
juga berkomitmen tinggi untuk terus melakukan gerakan nir-kekerasan. Sementara
tujuan jangka pendek dari acara “Perempuan Membaca Amdal” tentu sebagi gerakan
“nyambung nafas” perjuangan penolakan
alih fungsi pegunungan karst Kendeng. SM-PPK juga menghimbau untuk melakukan
moratorium kegiatan pertambangan khususnya di Pulau Jawa, serta mengharap agar
pemerintah menaati segala bentuk produk hukum yang mengatur dan melindungi
kelestarian lingkungan.
Tujuan dari diadakannya
Sarasehan Perempuan Membaca Amdal kali ini adalah:
1. Menghimbau kepada
pemerintah untuk mendengar suara warga terutama dari perspektif perempuan.
2. Meminta Pemerintah baik
pusat maupun Provinsi untuk membatalkan alih fungsi pegunungan karst Kendeng.
3. Menghimbau Pemerintah
untuk melakukan moratorium pertambangan di Pulau Jawa.
4. Menghimbau agar Pemerintah
menaati semua produk hukum yang mengatur kelestarian lingkungan.
5. Menghimbau masyarakat
peduli lingkungan untuk bergabung menyuarakan penolakan pendirian pabrik semen
di Pulau Jawa dan khususnya Kawasan Pegunungan Kendeng.
Hormat Kami
Salam Kendeng Lestari
Semarang, 21 April 2016
Solidaritas
Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng
(SMPPK)
Kontak person
Dinah Katjasungkana (081326695762)
Hotmauli Sidabalok (08122560448)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar