Press
Release
Pemutaran dan Diskusi Film “SAMIN Vs SEMEN”
Kamis, 17 Maret 2016
Gd.Thomas Aquinas Lt.3 – UNIKA Soegijapranata
Salam Perempuan
Indonesia......
Perjuangan
perempuan belum usai. Masih banyaknya diskriminasi, ketimpangan, kekerasan, dan
ketidakadilan yang dialami perempuan, menjadi penyebab masih panjangnya
perjuangan perempuan-perempuan di dunia. Dari Wilhelmina Drucker, Audre Lodre, Vandana Shiva, Kartini, hingga yang saat
ini masih sorotan di Indonesia adalah perjuangan ibu-ibu Kendeng melawan pabrik
semen sebagai bukti nyata.
Berangkat
dari adanya perjuangan perempuan Masyarakat Kendeng melawan pembangunan pabrik semen tersebut, maka peringatan Hari
Perempuan se-Dunia/International Women’s Day (IWD) 2016
di Semarang
bertema
Membuka Ruang Ekspresi Perempuan, untuk itu kami dalam rangkaian kegiatan di
bulan Maret ini kami mengadakan pemutaran film “SAMIN Vs SEMEN”
Karya
Dhandy Laksono & Suparta ARZ.
Untuk
mengapresiasi Perjuangan Perempuan Samin menolak pembangunan pabrik Semen yang
berpotensi merusak alam berikut dengan perusakan sumber penghidupan mereka
selama ini. Harapan
kami, masyarakat
luas dapat mengetahui dan menjadi saksi serta mendukung perjuangan rakyat Kendeng tersebut yang secara artikulatif dilakukan oleh perempuan di Indonesia. Dalam film tersebut, nampak bahwa para perempuan
menjadi pasukan garda depan dalam aksi perlawanan terhadap upaya perusakan alam, yang disimbolkan dengan pendirian tambang
semen.
Acara yang digelar pada
Kamis (17/3) pukul 13.00-16.00 WIB, di Gedung Thomas Aquinas Lt. 3 – UNIKA
Soegijapranata tersebut juga menghadirkan langsung Gunritno dan Sukinah sebagai
pelaku dari perjuangan melawan pabrik semen yang direpresentasikan dalam film
“SAMIN Vs SEMEN” sebagai narasumber. Selain itu, narasumber yang dihadirkan
adalah Dewi Candraningrum dari Jejer Wadon dan Jurnal Perempuan, dan Soka
Handinah Katjasungkana dari LBH Apik Semarang, dengan dimoderatori oleh Donny Danardhono dari UNIKA Soegijapranata.
Acara
peringatan Hari Perempuan Se-Dunia di Semarang juga merupakan rangkaian dari
kegiatan seluruh elemen Gerakan Perempuan di Indonesia. Dimana tahun ini tema
yang diambil adalah “Gerakan Perempuan Melawan Ketimpangan” dengan tuntutan
sebagai berikut:
- Negara menghentikan segala
bentuk ketimpangan yang berujung pada kekerasan dan diskriminasi terhadap
perempuan di Imdonesia serta menjamin kepastian hukum
- Negara mendukung pembangunan
berkelanjutan (SDGs) untuk mengakhiri ketimpangan dan tidak meninggalkan
satupun rakyat Indonesia
- Negara menghentikan segala
bentuk ketimpangan yang dialami perempuan di berbagai sektor
- Negara menjamin keamanan dan
kebebasan perempuan untuk berekspresi dan berpendapat, termasuk kelompok
dengan orientasi seks tertentu
- Negara berhenti sebagai
sponsor atas tindakan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Selamat Hari Perempuan
Se-Dunia, mari Kita “Menyatukan Rasa, Membuka
Ruang Ekspresi dan Semangat Perempuan Indonesia untuk Mengakhiri Ketimpangan di
Berbagai Bidang”
Semarang,
17 Maret 2016
Panitia
IWD Semarang:
LBH APIK Semarang, LP Wanita Bulu, GADIS (Girls
Against Discrimination),
Yayasan Setara, Serikat PRT Merdeka, PMLP (Program
Magister Lingkungan dan Perkotaan), PSW (Pusat Studi Wanita) UNIKA
Soegijapranata, Jejer Wadon Solo, LSKAR Magelang, PBHI Jawa Tengah dan
LRC-KJHAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar