Jumat, 22 April 2016

PEREMPUAN MEMBACA AMDAL dalam Rangka Memperingati Hari Kartini


Press Release
Sarasehan
Peringatan Hari Kartini
“Perempuan Membaca Amdal”
Semarang, 21 April 2016

Salam kendeng lestari..!!!
Berbagai daerah di Pati sebelah selatan (Pegunungan Kendeng)—daerah yang menjadi lumbung pangan Jawa Tengah bahkan Nasional—satu per satu menjadi bidikan berbagai perusahaan tambang Perjuangan masyarakat untuk menolak alih fungsi pegunugan karst Kendeng sudah berlangsung sejak 2004.
Sampai saat ini terdapat 203,217 jiwa yang tinggal di tiga Kecamatan di Pati Selatan yang menggantungkan hidupnya ke pegunugan Kendeng. Terdapat 112 mata air di wilayah Grobogan dan Sukolilo Pati dengan debit relatif stabil, menjadi sumber air bagi ribuan keluarga dan lebih dari 8000 keluarga dan lebih dari 4000 hektar sawah di Sukolilo.
Warga menggantungkan hidupnya dari lahan subur di pegunungan Kendeng,  serta limpahan pakan untuk ternak. Pendapatan ekonomi untuk satu tahun di lahan seluas 300 hektar, dari padi tegalan mencapai lebih dari Rp3,4 miliar dan Rp2,8 miliar dari Jagung. Sedangkan singkong menghasilkan Rp1,8 miliar dan cabai Rp10,8 miliar untuk setiap panennya di lahan seluas 150 hektar. Sektor peternakan untuk sapi menghasilkan lebih dari Rp3,8 miliar pendapatan. Belum termasuk ternak lain seperti ayam, kambing, bebek, lele dan kerbau.  Hanya warga desa Timbrangan di Pegunungan Kendeng Utara total ada Rp. 21,7 miliar pendapat per tahun.
Solidaritas Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (SM-PPK) lahir sebagai wujug tanggung jawab solidaritas pada warga Kendeng. Gerakan ini bergerak dalam advokasi non-litigasi yang terdiri dari gabungan berbagai LSM, Yayasan, Sanggar Seni, Perguruan Tinggi, Akademisi, Mahasiswa hingga masyarakat umum dari berbagai wilayah.
Sebagai gerakan solidaritas maka SM-PPK menyuarakan perjuangan penolakan pengalihan fungsi karst Kendeng yang berpotensi merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem serta sumber kehidupan warga yang telah bertempat tinggal disana. Berbagai acara diselenggarakan untuk menggalang dukungan dan merangkul masyarakat lebih luas untuk bergabung dalam gerakan solidaritas ini. Acara “Perempuan Membaca Amdal” diinisiasi untuk menjadi pengeras suara perempuan pembela Pegunungan Kendeng untuk meneriakan suara hati nuraninya. SM-PPK mencoba mengangkat perspektif perempuan Pembela Pegunungan Kendeng dalam konteks mereka sebagai masyarakat yang terkena dampak pendirian pabrik semen.
Perspektif perempuan dengan pendekatan kebudayaan ini adalah bentuk komitmen SM-PPK dalam proses advokasi non-litigasinya terhadap masalah di pegunungan Kendeng. SM-PPK bergerak menuju tuntutan akhir (final goal) kepada pemerintah—Presiden Jokowi dan Gubernur Ganjar—untuk mengeluarkan kebijakan membatalkan alih fungsi pegunungan karst Kendeng.
Selama ini akses perempuan terhadap berbagai program pembangunan selalu diabaikan. Suara mereka diabaikan. Padahal perempuan adalah bagian dari masyarakat yang mendapat dampak dari alih fungsi karst Kendeng. Selama ini perempuan telah berperan menjadi perawat dan pemelihara lingkungan, air, pohon dan binatang yang telah memberikan hidup bagi masyarakat.
SM-PPK juga berkomitmen tinggi untuk terus melakukan gerakan nir-kekerasan. Sementara tujuan jangka pendek dari acara “Perempuan Membaca Amdal” tentu sebagi gerakan “nyambung nafas” perjuangan penolakan alih fungsi pegunungan karst Kendeng. SM-PPK juga menghimbau untuk melakukan moratorium kegiatan pertambangan khususnya di Pulau Jawa, serta mengharap agar pemerintah menaati segala bentuk produk hukum yang mengatur dan melindungi kelestarian lingkungan.
Tujuan dari diadakannya Sarasehan Perempuan Membaca Amdal kali ini adalah:
1. Menghimbau kepada pemerintah untuk mendengar suara warga terutama dari perspektif  perempuan. 
2. Meminta Pemerintah baik pusat maupun Provinsi untuk membatalkan alih fungsi pegunungan   karst Kendeng.
3. Menghimbau Pemerintah untuk melakukan moratorium pertambangan di Pulau Jawa.
4. Menghimbau agar Pemerintah menaati semua produk hukum yang mengatur kelestarian   lingkungan. 
5. Menghimbau masyarakat peduli lingkungan untuk bergabung menyuarakan penolakan pendirian pabrik semen di Pulau Jawa dan khususnya Kawasan Pegunungan Kendeng.

Hormat Kami

Salam Kendeng Lestari

Semarang, 21 April 2016
Solidaritas Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng
(SMPPK)

Kontak person
Dinah Katjasungkana (081326695762)

Hotmauli Sidabalok (08122560448)