Minggu, 20 Maret 2016

Kegiatan Ke-3 Memperingati Hari Perempuan Sedunia Tahun 2016



Press Release
Pemutaran dan Diskusi Film “SAMIN Vs SEMEN”
Kamis, 17 Maret 2016
Gd.Thomas Aquinas Lt.3 – UNIKA Soegijapranata

           
Salam Perempuan Indonesia......

Perjuangan perempuan belum usai. Masih banyaknya diskriminasi, ketimpangan, kekerasan, dan ketidakadilan yang dialami perempuan, menjadi penyebab masih panjangnya perjuangan perempuan-perempuan di dunia. Dari Wilhelmina Drucker, Audre Lodre, Vandana Shiva, Kartini, hingga yang saat ini masih sorotan di Indonesia adalah perjuangan ibu-ibu Kendeng melawan pabrik semen sebagai bukti nyata.

Berangkat dari adanya perjuangan perempuan Masyarakat Kendeng melawan pembangunan pabrik semen tersebut, maka peringatan Hari Perempuan se-Dunia/International Women’s Day (IWD) 2016 di Semarang bertema Membuka Ruang Ekspresi Perempuan, untuk itu kami dalam rangkaian kegiatan di bulan Maret ini kami mengadakan pemutaran film  “SAMIN Vs SEMEN” Karya Dhandy Laksono & Suparta ARZ. Untuk mengapresiasi Perjuangan Perempuan Samin menolak pembangunan pabrik Semen yang berpotensi merusak alam berikut dengan perusakan sumber penghidupan mereka selama ini. Harapan kami, masyarakat luas dapat mengetahui dan menjadi saksi serta mendukung perjuangan rakyat Kendeng tersebut yang secara artikulatif dilakukan oleh perempuan di Indonesia. Dalam film tersebut, nampak bahwa para perempuan menjadi pasukan garda depan dalam aksi perlawanan terhadap upaya perusakan alam, yang disimbolkan dengan pendirian tambang semen. 

Acara yang digelar pada Kamis (17/3) pukul 13.00-16.00 WIB, di Gedung Thomas Aquinas Lt. 3 – UNIKA Soegijapranata tersebut juga menghadirkan langsung Gunritno dan Sukinah sebagai pelaku dari perjuangan melawan pabrik semen yang direpresentasikan dalam film “SAMIN Vs SEMEN” sebagai narasumber. Selain itu, narasumber yang dihadirkan adalah Dewi Candraningrum dari Jejer Wadon dan Jurnal Perempuan, dan Soka Handinah Katjasungkana dari LBH Apik Semarang, dengan dimoderatori oleh Donny Danardhono dari UNIKA Soegijapranata.

Acara peringatan Hari Perempuan Se-Dunia di Semarang juga merupakan rangkaian dari kegiatan seluruh elemen Gerakan Perempuan di Indonesia. Dimana tahun ini tema yang diambil adalah “Gerakan Perempuan Melawan Ketimpangan” dengan tuntutan sebagai berikut:
  1. Negara menghentikan segala bentuk ketimpangan yang berujung pada kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di Imdonesia serta menjamin kepastian hukum
  2. Negara mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk mengakhiri ketimpangan dan tidak meninggalkan satupun rakyat Indonesia
  3. Negara menghentikan segala bentuk ketimpangan yang dialami perempuan di berbagai sektor
  4. Negara menjamin keamanan dan kebebasan perempuan untuk berekspresi dan berpendapat, termasuk kelompok dengan orientasi seks tertentu
  5. Negara berhenti sebagai sponsor atas tindakan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.

Selamat Hari Perempuan Se-Dunia, mari Kita “Menyatukan Rasa, Membuka Ruang Ekspresi dan Semangat Perempuan Indonesia untuk Mengakhiri Ketimpangan di Berbagai Bidang”

Semarang, 17 Maret 2016
Panitia IWD Semarang:
LBH APIK Semarang, LP Wanita Bulu, GADIS (Girls Against Discrimination),
Yayasan Setara, Serikat PRT Merdeka, PMLP (Program Magister Lingkungan dan Perkotaan), PSW (Pusat Studi Wanita) UNIKA Soegijapranata, Jejer Wadon Solo, LSKAR Magelang, PBHI Jawa Tengah dan LRC-KJHAM.


Rabu, 09 Maret 2016

SARASEHAN HARI PEREMPUAN SEDUNIA_2016




Press Release
SARASEHAN HARI PEREMPUAN SEDUNIA
“Menyatukan Rasa, Ekspresi dan Semangat Perempuan Indonesia”
Selasa, 8 Maret 2016
LP Wanita Bulu Semarang


           
Salam Perempuan Indonesia......
Peringatan Hari Perempuan menjadi 8 Maret bermula dari konferensi perempuan se dunia tahun 1911 yang memperjuangkan hak perempuan untuk bekerja, memiliki hak politik, memegang jabatan publik dan mengakhiri diskriminasi. Namun kurang dari sepekan kemudian, pada 25 Maret 1911 terjadi peristiwa kebakaran Pabrik Triangle Shirtwaist di New York. Pada saat itu gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes mengenai kondisi kerja yang buruk. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City. Para buruh garmen memprotes kondisi kerja yang buruk dan tingkat gaji yang rendah. Kemudian para pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi yang mengakibatkan 140 orang buruh perempuan meninggal dunia. Peristiwa itu memaksa pemerintah Amerika lebih memperhatikan kondisi pekerja perempuan melalui undang-undang Perburuhan yang lebih adil.

Kegiatan peringatan Hari Perempuan Se-Dunia di Semarang kali ini mengambil tema “Membuka Ruang Ekspresi Perempuan”. Sedangkan pemilihan lokasi di LP Wanita Bulu sebagai simbol tentang keterbatasan dan keterpenjaraan perempuan dalam mengekspresikan dirinya dan kepentingannya sebagai manusia. Perempuan telah dihalangi oleh norma-norma patriarki yang membatasi ruang bagi perempuan untuk mengekspresikan diri dan mengartikulasikan kepentingannya dalam berbagai bidang; politik, ekonomi, sosial dan budaya. Perempuan dipaksa untuk menjadi simbol moralitas masyarakat dan dijadikan obyek berbagai aturan seringkali berujung pada pembatasan ruang gerak dan juga kekerasan. Pembatasan ruang ekspresi dan berpendapat perempuan merupakan praktek diskriminasi yang merupakan pelanggaran hak dasar perempuan.

Untuk itulah dipilih tema “ Menyatukan Rasa, Membuka Ruang Ekspresi dan Semangat Perempuan Indonesia” untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia tahun 2016 ini

Adapun rangkaian kegiatan diantaranya adalah:
1.      Workshop Kelas Menyulam Cita dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2016 jam 10.00 – 13.00 di Lapas Wanita Bulu Semarang.
2.      Pameran Hasil Kelas “Menyulam Cita” dan Sarasehan Diskusi “Membuka Ruang Ekspresi Perempuan; Express Yoursel (8 Maret 2016 jam 09.00 – 12.00) di Lapas Wanita Bulu Semarang.
3.      Nonton Bareng dan Diskusi Film (17 Maret 2016 jam 13.00 – 16.00 di Gedung Thomas Aquinas, UNIKA Soegijapranata.

Narasumber dalam Sarasehan diantaranya adalah :
1.      Ibu Dra. Suprobowati, Bc.IP.,MH ( Kepala Lapas Kelas II Wanita Semarang)
2.      Ibu Anne Avantie (Inspiring Woman Entrepreneur)
3.      Ibu Setyawati, SH,M.Hum(Kabid.Pelayanan Hukum – Kanwil Kemenkumham Jateng)
4.      Ibu Prof.Dr. Agnes Widanti, SH, CN (Jaringan Peduli Perempuan & Anak)
Moderator : Soka Handinah

Acara peringatan Hari Perempuan Se-Dunia di Semarang juga merupakan rangkaian dari kegiatan seluruh elemen Gerakan Perempuan di Indonesia. Dimana tahun ini tema yang diambil adalah “Gerakan Perempuan Melawan Ketimpangan” dengan tuntutan sebagai berikut:
  1. Negara menghentikan segala bentuk ketimpangan yang berujung pada kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di Imdonesia serta menjamin kepastian hukum
  2. Negara mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk mengakhiri ketimpangan dan tidak meninggalkan satupun rakyat Indonesia
  3. Negara menghentikan segala bentuk ketimpangan yang dialami perempuan di berbagai sektor
  4. Negara menjamin keamanan dan kebebasan perempuan untuk berekspresi dan berpendapat, termasuk kelompok dengan orientasi seks tertentu
  5. Negara berhenti sebagai sponsor atas tindakan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.

Selamat Hari Perempuan Se-Dunia, mari Kita
 “Menyatukan Rasa, Membuka Ruang Ekspresi dan Semangat Perempuan Indonesia untuk Mengakhiri Ketimpangan di Berbagai Bidang”


Semarang, 8 Maret 2016
Panitia IWD Semarang:
LBH APIK Semarang, LP Wanita Bulu, GADIS (Girls Against Discrimination),
Yayasan Setara, Serikat PRT Merdeka, Avantie Foundation, PMLP (Program Magister Lingkungan dan Perkotaan), PSW (Pusat Studi Wanita) UNIKA Soegijapranata dan Waroeng Mama

Kontak koordinator panitia penyelenggara : Nika (08562589869)